Eka Putra Wirya adalah founding father (pendiri) Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA). Bersama dengan GM Utut Adianto, Kristianus Liem dan Machnan R. Kamaluddin (Almarhum), mereka merupakan inisiator yang mewujudkan sekolah catur Enerpac (1993) yang kemudian berubah menjadi Sekolah Catur Utut Adianto (1999).
Beliau mendedikasikan waktu, tenaga, serta dana dalam membesarkan SCUA, dengan visi berkontribusi pada pencapaian prestasi bangsa di bidang olahraga dan pendidikan. Misi yang ingin dicapai adalah untuk menciptakan pecatur kelas dunia serta membangun kecerdasan intelektual dan mental anak-anak Indonesia.
Disela-sela kesibukan mengurus bisnis Ekatama Group, beliau masih menyediakan waktu untuk terlibat aktif dalam usaha memajukan SCUA, mendorong diperbanyak turnamen-turnamen SCUA untuk memberikan kesempatan kepada pecatur-pecatur muda menambah pengalaman bertanding, memonitor prestasi pecatur-pecatur junior untuk dipromosikan menjadi Grand Master baru. Beliau juga mendorong disediakannya fasilitas belajar catur online oleh SCUA yang sudah berlangsung sejak Februari 2020.
Lahir | : | Jakarta, 17 Maret 1959 |
Istri | : | Rini Angarini |
Anak | : | Christian Wirya, Nita Nathania Wirya |
Group Usaha | : | Ekatama Putra Perkasa Group. |
Pendidikan | : | Fakultas Teknik Universitas Trisakti |
Utut Adianto merupakan salah satu founding father (Pendiri) Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA). Sebagai pecatur, beliau meraih gelar Grand Master pada usia 21 tahun dan mengharumkan nama Indonesia dalam persaingan catur dunia. Ditengah kesibukan sebagai Ketua Fraksi PDIP DPR RI (2019-2024) dan Ketua Umum PB Percasi (2017-2021), beliau masih menyediakan banyak waktu untuk terlibat aktif dalam memajukan SCUA. Beliau memberikan motivasi kepada pecatur-pecatur sebagai pembicara dalam turnamen online SCUA.
Bersama Eka Putra Wirya dan Kristianus Liem, beliau memberikan perhatian yang sangat besar dalam upaya menemukan bibit-bibit pecatur unggul dari pelosok tanah air untuk dipromosikan menjadi Grand Master baru. Dari tangan dingin beliau bertiga, lahir Grand Master Susanto Megaranto dan Novendra Priasmoro, serta beberapa Internasional Master dan Woman Grand Master.
Utut Adianto bergabung dengan pecatur elit dunia dalam kelompok Grand Master Super dengan Elo Rating diatas 2600 pada tahun 1995-1999, masuk 100 pecatur besar dunia dengan Elo rating 2598 tahun 2001, meraih peringkat ke-39 pecatur dunia pada tahun 1997 dengan Elo Rating 2615.
Lahir | : | Jakarta, 16 Maret 1965 |
Istri | : | Tri Hatmanti |
Anak | : | Mekar Melati Mewangi |
Pendidikan | : | Fisip, UNPAD Bandung, Jurusan Hubungan Internasional. |
Kristianus Liem adalah figur yang turut membesarkan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) sebagai salah satu founding father (Pendiri) dari SCUA. Dalam jabatannya sebagai Direktur SCUA, Kristianus Liem menghabiskan banyak waktu menyiapkan materi bahan ajar, guru-guru catur, serta menjalankan aktivitas SCUA. Beliau juga aktif dalam talent scouting yaitu usaha pencarian bibit-bibit unggul yang akan dipromosikan menjadi Grand Master baru dari Indonesia. Dengan latar belakang sebagai wartawan, Kristianus Liem banyak menulis mengenai kegiatan catur, baik di lingkungan SCUA, PB Percasi, maupun lingkup internasional.